Greenmind, Bali — Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mulai melakukan pemulihan infrastruktur setelah banjir melanda sejumlah wilayah di Bali. Tim teknis diturunkan untuk memperbaiki jalan dan jembatan yang terputus serta membersihkan saluran drainase yang tersumbat lumpur.
Dilansir dari Antara (11/9/2025), Direktur Jenderal Bina Marga PUPR, Hedy Rahadian, menyatakan perbaikan difokuskan pada infrastruktur vital agar mobilitas warga dan distribusi bantuan tidak terhambat.
“Kami memprioritaskan perbaikan infrastruktur vital, termasuk membuka kembali jalur distribusi logistik ke wilayah-wilayah terisolasi,” kata Hedy.
Menurutnya, rehabilitasi dilakukan bertahap, dimulai dari infrastruktur dengan kerusakan paling parah, terutama akses menuju rumah sakit dan sekolah. PUPR juga berkoordinasi dengan pemerintah daerah serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk mempercepat pemulihan aktivitas ekonomi warga.
Sementara itu, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem masih mungkin terjadi di Bali.
“Untuk sepekan ke depan diprediksi hujan ringan terjadi di sebagian wilayah Bali,” ujar Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani, dalam wawancara dengan Detik News (11/9/2025).
BMKG mengimbau masyarakat untuk terus memantau prakiraan cuaca dan peringatan dini melalui aplikasi InfoBMKG serta kanal resmi media sosial BMKG.
Di sisi lain, para pengungsi berharap pemerintah tidak hanya tanggap darurat, tetapi juga memperbaiki tata ruang dan sistem drainase agar banjir serupa tidak kembali terjadi.
“Kami hanya ingin rumah kami bisa dibangun kembali, dan pemerintah memperbaiki saluran air di kampung kami,” ujar Luh Suryani (38), pengungsi asal Gianyar, Kamis (11/9/2025).
Upaya pemulihan masih berlangsung, sementara pemerintah pusat dan daerah menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor. Warga diimbau tetap waspada menghadapi potensi hujan susulan sambil menanti pemulihan infrastruktur berjalan tuntas.